Komisi B Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Hewan
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar memberikan perhatian khusus pada pelayanan kesehatan hewan. Francine berharap, nantinya Jakarta menjadi kota yang ramah hewan.
Jakarta sebagai kota global seharusnya memperhatikan kesejahteraan hewan
"Jakarta sebagai kota global seharusnya memperhatikan kesejahteraan hewan peliharaan, ternak dan hewan terlantar,” kata Francine, Jumat (15/11).
Komisi B Usulkan PAM Jaya Perbanyak Water Purifier di Fasilitas PublikKarena itu, Francine mengusulkan pembangunan rumah sakit hewan dan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di setiap kota administratif di Jakarta. Ia juga mendorong agar ada puskeswan yang menyediakan layanan gawat darurat 24 jam.
“Saat ini, Jakarta hanya memiliki satu Puskeswan yang berada di Ragunan, Jakarta Selatan. Kami ingin melihat setidaknya lima Puskeswan di setiap kota administratif agar hewan-hewan di Jakarta mendapatkan layanan kesehatan yang layak dengan layanan gawat darurat 24 jam,” ujar dia.
Francine menilai, kapasitas layanan kesehatan hewan perlu ditingkatkan. Karena realisasi jumlah pelayanan kesehatan hewan selalu melebihi target rencana strategis Dinas KPKP.
Selain itu, ia juga mendorong Pemprov DKI menambah kuota program sterilisasi kucing jalanan. Permintaan ini, kata dia, berdasarkan aspirasi dari masyarakat.
“Banyak aspirasi dari warga yang menginginkan penambahan kuota sterilisasi. Ini bukan hanya tentang kesejahteraan hewan, tetapi juga pengendalian populasi kucing jalanan di kota kita,” ujar Francine.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati memastikan, Pemprov DKI Jakarta turut memperhatikan kesejahteraan hewan dalam empat hal, yakni terbebas dari rasa lapar, takut, kepanasan dan kehujanan, serta sakit. Eliawati juga mendorong para pemilik untuk bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya.
Sedangkan untuk menangani hewan terlantar, ia menyebut Pemprov DKI
sudah menyediakan shelter yang berada di Puskeswan Ragunan, Jakarta Selatan. Eliawati juga menekankan pentingnya sterilisasi untuk mengendalikan populasi hewan. Menurutnya, kuota penambahan sterilisasi hewan pun juga akan terus ditambah."Kalau vaksinasi kita lakukan, tapi tidak mengurangi populasi. Yang mengendalikan populasi adalah sterilisasi," kata Eliawati.
Selain itu, untuk memberikan layanan kesehatan hewan yang optimal, Pemprov telah menyediakan dua puskeswan di Jakarta yakni di Ragunan, Jakarta Selatan dan Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
"Kalau setiap wilayah ada, pasti akan butuh tenaga," tandasnya.